Manajemen Keuangan
21 Mei 2010
MANAJEMEN KEUANGAN
1234Susah-senang, suka-duka, susah-mudah menyelingi tiap aktivitas hidup kita. Tentunya, banyak perubahan-perubahan dalam hidup kita. Bagi sebagian orang mungkin datar-datar saja. Bagi sebagian yang lain mungkin banyak prestasi yang telah diraih atau malah masih banyak cobaan yang mendera. Salah sekiannya yang sering menjadi persoalan adalah masalah keuangan keluarga, seperti pertanyaan: “Mengapa kondisi keuangan rumah tangga saya tak kunjung membaik? Padahal gaji sudah naik, istri sudah bekerja, tingkat inflasi tahun ini terkendali dan beban yang ditanggung masih relatif sama…” Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering menggelayuti pikiran kita.
1234Tak jarang di saat kita menyusun proyeksi keuangan selama setahun kedepan dengan data-data historis sebelumnya dan antisipasi beberapa perubahan ke depan semuanya tampak baik-baik saja. Namun begitu berjalan, apa yang kita harapkan dan rencanakan tak kunjung terwujud, seperti: rencana berqurban, rencana membeli rumah, investasi dan lain sebagainya. Untuk hal itu perlu dilakukan manajemen keuangan keluarga dengan baik dan sikap hidup yang juga baik.
1234Sebagai muslim, prinsip bahwa hari ini lebih baik dari hari kemarin harus tetap menjadi semangat dalam hidup. Dan, sebagai pribadi muslim pula kita harus bisa melakukan manajemen pengelolaan keuangan dengan lebih baik dan sikap hidup yang baik. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk dapat mengelola keuangan dengan baik :
- Buatlah budgeting dan saving selama setahun ke depan. Buat pos-pos pengeluaran yang menjadi obligasi (kewajiban bulanan) kita. Perhatikan sisanya, itulah cadangan likuiditas anda;
- Kurangi perilaku konsumtif. Belilah apa yang benar-benar perlu dibeli. Jangan sekadar membeli apa yang perlu dibeli lebih-lebih membeli apa yang ingin dibeli. Disiplinlah terhadap budget yang telah anda buat;
- Rajin menabung. Ingat: menabung adalah bagian dari obligasi (kewajiban). Kita tidak akan pernah tahu seberapa besar kebutuhan yang kita perlukan di masa depan. Oleh sebab itu menabung adalah kewajiban bukan hak. Menabung bukanlah menggunakan sisa uang melainkan uang yang telah kita anggarkan;
- Mengubah gaya hidup. Ini hal yang paling sulit karena biasanya sudah mem-pribadi. Namun tiada yang mustahil bagi manusia selama ada kemauan;
- Ubahlah pengeluaran anda dari liabilitas menjadi aset. Akan lebih baik 30% gaji anda, anda gunakan untuk asuransi atau investasi daripada untuk kredit konsumtif. Sekarang sudah banyak produk-produk asuransi syariah yang bisa digunakan;
- Lebih selektif untuk memilih tempat menabung/investasi. Sangat dianjurkan berinvestasi di sektor riil atau yang berbasis syariah untuk menyuburkan berkah. Kata kunci dari semua ini adalah “disiplin”. Buatlah “punishment” yang produktif bila anda melanggar disiplin ini, misal: menyisihkan Rp. 5.000,- atas tiap perilaku konsumtif di luar perencanaan kita yang diambil dari pos konsumtif/kesenangan kita.
1234Namun itu semuanya belumlah cukup selama kita tidak memiliki sikap hidup yang baik. Yakni sikap hidup yang berorientasi pada Ketuhanan, Ketauhidan, Keakhiratan. Spiritualitas ini harus tetap dijaga bagi tiap pribadi muslim. Yakinlah, bahwa dibalik kesulitan selalu ada kemudahan, dibalik kesempitan akan muncul kelapangan, bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Tujuan kita bukanlah duniawi. Dunia hanyalah alat untuk beribadah lebih optimal demi tujuan akhirat. Bersabar-lah dikala susah dan bersyukurlah dikala mudah. Allah akan mencukupkan diri kita dengan memberikan barakah di tiap hasil usaha kita. Amin. Selamat mencoba!!!
Komentar Terbaru