Manajemen Keuangan

MANAJEMEN KEUANGAN

1234Susah-senang, suka-duka, susah-mudah menyelingi tiap aktivitas hidup kita. Tentunya, banyak perubahan-perubahan dalam hidup kita. Bagi sebagian orang mungkin datar-datar saja. Bagi sebagian yang lain mungkin banyak prestasi yang telah diraih atau malah masih banyak cobaan yang mendera. Salah sekiannya yang sering menjadi persoalan adalah masalah keuangan keluarga, seperti pertanyaan: “Mengapa kondisi keuangan rumah tangga saya tak kunjung membaik? Padahal gaji sudah naik, istri sudah bekerja, tingkat inflasi tahun ini terkendali dan beban yang ditanggung masih relatif sama…” Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering menggelayuti pikiran kita.

1234Tak jarang di saat kita menyusun proyeksi keuangan selama setahun kedepan dengan data-data historis sebelumnya dan antisipasi beberapa perubahan ke depan semuanya tampak baik-baik saja. Namun begitu berjalan, apa yang kita harapkan dan rencanakan tak kunjung terwujud, seperti: rencana berqurban, rencana membeli rumah, investasi dan lain sebagainya. Untuk hal itu perlu dilakukan manajemen keuangan keluarga dengan baik dan sikap hidup yang juga baik.

1234Sebagai muslim, prinsip bahwa hari ini lebih baik dari hari kemarin harus tetap menjadi semangat dalam hidup. Dan, sebagai pribadi muslim pula kita harus bisa melakukan manajemen pengelolaan keuangan dengan lebih baik dan sikap hidup yang baik. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk dapat mengelola keuangan dengan baik :

  1. Buatlah budgeting dan saving selama setahun ke depan. Buat pos-pos pengeluaran yang menjadi obligasi (kewajiban bulanan) kita. Perhatikan sisanya, itulah cadangan likuiditas anda;
  2. Kurangi perilaku konsumtif. Belilah apa yang benar-benar perlu dibeli. Jangan sekadar membeli apa yang perlu dibeli lebih-lebih membeli apa yang ingin dibeli. Disiplinlah terhadap budget yang telah anda buat;
  3. Rajin menabung. Ingat: menabung adalah bagian dari obligasi (kewajiban). Kita tidak akan pernah tahu seberapa besar kebutuhan yang kita perlukan di masa depan. Oleh sebab itu menabung adalah kewajiban bukan hak. Menabung bukanlah menggunakan sisa uang melainkan uang yang telah kita anggarkan;
  4. Mengubah gaya hidup. Ini hal yang paling sulit karena biasanya sudah mem-pribadi. Namun tiada yang mustahil bagi manusia selama ada kemauan;
  5. Ubahlah pengeluaran anda dari liabilitas menjadi aset. Akan lebih baik 30% gaji anda, anda gunakan untuk asuransi atau investasi daripada untuk kredit konsumtif. Sekarang sudah banyak produk-produk asuransi syariah yang bisa digunakan;
  6. Lebih selektif untuk memilih tempat menabung/investasi. Sangat dianjurkan berinvestasi di sektor riil atau yang berbasis syariah untuk menyuburkan berkah. Kata kunci dari semua ini adalah “disiplin”. Buatlah “punishment” yang produktif bila anda melanggar disiplin ini, misal: menyisihkan Rp. 5.000,- atas tiap perilaku konsumtif di luar perencanaan kita yang diambil dari pos konsumtif/kesenangan kita.

1234Namun itu semuanya belumlah cukup selama kita tidak memiliki sikap hidup yang baik. Yakni sikap hidup yang berorientasi pada Ketuhanan, Ketauhidan, Keakhiratan. Spiritualitas ini harus tetap dijaga bagi tiap pribadi muslim. Yakinlah, bahwa dibalik kesulitan selalu ada kemudahan, dibalik kesempitan akan muncul kelapangan, bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Tujuan kita bukanlah duniawi. Dunia hanyalah alat untuk beribadah lebih optimal demi tujuan akhirat. Bersabar-lah dikala susah dan bersyukurlah dikala mudah. Allah akan mencukupkan diri kita dengan memberikan barakah di tiap hasil usaha kita. Amin. Selamat mencoba!!!

Istilah-Istilah Dalam Hadits


1234Demi berbagi manfaat sebanyak mungkin, maka kami akan membuat postingan (artikel) yang sekiranya bermanfaat dan bisa menjadikan sumber pengetahuan. Salah satunya adalah beberapa istilah dalam Hadits berikut ini, yang mungkin sebagian umat Islam mengetahuinya, akan tetapi banyak pula yang belum mengetahuinya. Berikut Pengertian dari Istilah-istilah yang sering didengar berkaitan tentang Hadits

1234Hadits Menurut bahasa (lughot) ialah kabar, yakni yang dipercakapkan dan dipindah dari seorang kepada seorang. Sedangkan menurut istilah (pengertiannya) ialah : Perkataan dari atau perbuatan dan ketetapan Rasulullah SAW. Hadits sering juga disebut sunnah, kabar, atsar.
1234Sunnah menurut bahasa ialah jalan yang dilalui, terpuji ataupun tidak. Menurut istilah ialah : segala yang dinukilkan (dipindahkan) dari Rasulullah baik berupa perkataan, perbuatan maupun berupa ketetapan, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup baik sebelum diangkat menjadi rasul ataupun sesudahnya.
1234Qudsi Atau hadis murni ialah perkataan-perkataan yang disabdakan Rasulullah dari firman Allah SWT (Rasulullah SAW menyandarkan perkataan itu kepada Allah SWT), beliau meriwayatkannya dari Allah SWT.
1234Sanad arti bahasanya ialah sandaran dimana kita bersandar kepadanya. Menurut istilah ialah jalan yang menyampaikan kita kepada matan hadis. Sanad ini atau disebut juga isnad.
1234Matan artinya pungung jalan (muka jalan), sedangkan menurut istilah ialah ujung dari sanad yang merupakan redaksi yakni sabda Rasulullah yang disebutkan setelah sanad.
1234Musnad hadits yang disebut dengan diterangkan sanadnya yang sampai kepada Rasulullah
Riwayat menurut bahasa ialah memindahkan dan berita dari seseorang kepada orang lain. Sedang menurut istilah ialah memindahkan hadis dari seseorang guru kepada orang.
1234Mutawatir yaitu hadis yang diriwayatkan dari segolongan orang besar yang tidak terhitung jumlahnya dan tidak berdusta mengingat banyaknya, keadilannya serta berlainan tempat tinggalnya, yang demikian hingga akhirnya tanpa terputus (terus menerus).
1234Hasan ialah hadis yang bersambung-sambung sanadnya dengan orang-orang yang adil tetapi kurang sedikit kekuatan ingatannya.
1234Dhaif ialah hadis yang kurang satu syarat atau lebih daripada syarat-syarat yang hadis shahih atau hasan.
1234Masyhur ialah hadis yang sekurang-kurangnya diriwayatkan oleh tiga orang.
1234Gharib yaitu hadis yang diriwayatkan oleh orang seorang dari seorang Sahabat Rasululloh SAW.
1234Marfu’ yaitu hadis yang disandarkan kepada nabi (yang dikatakan) : Berkata Nabi…
1234Maushul atau hadis muttashil yaitu hadis yang diriwayatkan dengan bersambung-sambung sanadnya baik terus kepada Nabi ataupun terhenti pada seorang shahabat saja.
1234Mauquf yaitu hadis yang dibangsakan kepada shahabi seperti dikatakan : Bahwa Abu Bakar ra berkata… ! Hadis mauquf tiada menjadi hujah.
1234Maqthu’ yaitu hadis terhenti hingga thabi’in saja. Hadis maqthu’ tidak boleh menjadi hujjah.
1234Thabi’in artinya pengikut, menurut pengertian ahli hadis ialah semua orang Islam yang hanya bertemu dengan shahabat Rasulullah, berguru kepadanya (ia tidak bertemu dengan Nabi sendiri dan tidak pula semasa dengan Nabi).
1234Mutasyabih yaitu hadis yang memerlukan takwil (tafsiran lebih lanjut).
1234Rajih yaitu hadis yang mutasyabih yang tidak diketahui mana yang terdahulu dan mana kemudian, tetapi yang dipandang kuat.
1234Mukhtalif hadis mutasyabih yang ada pertentangannya tetapi dapat dikumpulkan (kompromi).
1234Marjuh ialah hadis rajih tetapi dipandang lemah.
1234Mursal yaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang thabi’in dari Rasulullah dengan tidak disebutkan nama shahabi yang menjadi perantara thabi’in dengan Rasulullah, seperti berkata thabi’in : Berkata Rasulullah ….
1234Munqathi’ yaitu hadis yang gugur dari isnadnya nama seorang perawi pada sebelumnya Sahabat, kalau yang gugur dua orang perawi dinamai hadis mu’dhal.
1234Mudraj ialah hadis yang telah ditambah oleh perawinya suatu perkataannya sendiri dipermulaan hadis atau dipertengahannya atau diahirnya hingga orang tak mengetahui hakikat hadis itu menyangka bahwa kata perawi yang telah dimasukkan kedalam hadis dari hadis sendiri
1234Maqlub yaitu hadis yang diputar balikkan dengan mendahulukan yang terkemudian dan mengemudiankan yang terdahulu.

Semoga bermanfaat